-->

Materi dan Ringkasan Biologi Kelas 12 Tentang Hereditas

BAB 5
HEREDITAS



A.     Genetika Mendel
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan  (hereditas) serta segala seluk-beluknya secara ilmiah. Gregor Johann Mendel dikenal sebagai Bapak Genetika karena berhasil menemukan prinsip dasar hereditas (penurunan sifat) pada organisme.
1.       Istilah-Istilah untuk Hasil Eksperimen Mendel
a.       P = singkatan dari parental/induk.
b.      F = singkatan dari filial/keturunan.
c.       Fenopite adalah karakter atau sifat yang dapat diamati.
d.      Genotype adalah susunan genetic suatu individu, pada umumnya ditulis dengan lambang.
e.      Gen = faktor penentu sifat organisme.
f.        Alel = pasangan gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog.
g.       Homozigot adalah suatu individu yang genotype-nya terdiri dari gen-gen yang sama dari tiap jenis gen.
h.      Heterozigot adalah suatu individu yang genotype-nya terdiri dari gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen.
2.      Hukum Mendel
a.       Hukum Mendel I  (Hukum Segregasi)
Menyatakan bahwa dalam pembentukan sel gamet pasangan alel akan memisah secara bebas. Hokum mendel I dapat dikaji dari persilangan monohybrid, yaitu persilangan dengan satu sifat beda.
1)      Persilangan monohybrid dominasi penuh.
2)      Persilangan monohybrid intermediet.
3)      Persilangan resiprok.
4)      Persilangan balik (baskcross).
5)      Testcross (uji silang).
b.      Hukum Mendel II (Hukum Asortasi)
Menyatakn bahwa setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain, namn untuk satu sifat tidak berpengaruh pada gen untuk sifat yang lain yang bukan alelnya.
3.      Macam dan Jumlah Gamet serta Macam Fenotipe dari Persilangan
a.       Macam dan jumlah gamet dapat ditentukan dengan menggunakan rumus. Rumus untuk jumlah gamet = 2n2 dan n = jumlah gen heterozigot.
b.      Macam gamet dan macam fenotipe untuk persilangan trihibrid, tetrahibrid, dan seterusnya dapat ditentukan dengan fenotipe segitiga Pascal.
B.     Pola-Pola Hereditas
1.      Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan semu hokum mendel terjadi karena adanya beberapa gen yang saling memengaruhi dalam menghasilkan fenotipe. Macam-macam penyimpangna semu hukum Mendel, yaitu:
a.       Epistatis dan Hipostatis
Epistatis dan hipostatis adalah interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menututup disebut epistatis dan gen yang bersifat tertutupi disebut hipostatis. Peristiwa epistatis dapat berupa epistatis dominan dan epistatis resesif.
b.      Interaksi dari Beberapa Gen (Atavisme)
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya satu sifat yang berbeda dengan karakter induknya.
c.       Polimeri
Polimeri adalah difat yang muncul pada pembastaran heterozigot dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi memengaruhi karakter dan bagian yang sama dari suatu organisme. Rasio fenotipe F2 pada peristiwa polimeri adalah 15:1.
d.      Kriptomeri
Kriptomeri adalah gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak apabila berada bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Rasio fenotipe Fpada peristiwa kriptomeri adalha 9 : 3 : 4.
e.      Gen-Gen Komplementer
Gen-gen komplementer adalah peristiwa dimana  gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi. Rasio fenotipe Fpada peristiwa gen-gen komplementer adalalh 9 : 7.
2.      Tautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah
a.       Tautan
Tautan adalah peristiwa terbentuknya dua atau lebih gen yang menempati kromosom yang sama.
b.      Pindah Silang (Crossing Over)
Pindah silang adalah peristiwa pertukaran sebagain gen-gen suatu kromatid dengan gen-gen kromatid homolognya. Tempat persilangan dua kromatid disebut kiasma. Adal 2 macam peristiwa pindah silang yaitu pindah silang tunggal (terjadi pada satu tempat) dan pindah silang ganda (terjadi pada dua tempat atau lebih).
c.       Gagal Berpisah (Nondisjunction)
Gagal berpisah adalah peristiwa dimana kroosom tidak memisah pada waktu meiosis.
3.      Determinasi Seks dan Tautan Seks
a.       Determinasi Seks (Penentuan Jenis Kelamin)
Jenis kelamin dapat ditentukan berdasarkan susunan kromosom seks. Beberapa penentuan tipe jenis kelamin adalah tipe XX-YY, tipe XX-XO, tipe ZZ-ZW dan tipe ploidi.
b.      Tautan Seks
Tautan seks adalah pembawa sifat keturunan/gen yang terdapat pada kromosom kelamin (X atau Y) yang memengaruhi sifat keturunan.
4.      Gen Letal
Gen Letal adalah gen yang dapat menimbulkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Gen letal dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Letal dominan, menyebabkan individu mati apabila mempunyai gen homozigot dominan.
b.      Letal resesif, menyebabkan individu mati apabila mempunyai gen homozigot resesif.

C.     Hereditas pada Manusia
1.      Golongan Darah
a.       Sistem ABO
Sistem ini termasuk alel langka karena dalam satu lokasi terdapat lebih dari satu pasang alel. Golongan darah sistem ABO ditentukan oleh tiga macam alel, yaitu IO, IA, dan IB.
b.      Sistem MN
Golongan darah sistem MN ditentukan oleh alel IM, dan IN.
1)      Golongan darah M bergenotipe IMIM.
2)      Golongan darah N bergenotipe ININ.
3)      Golongan darah MN bergenotipe IMIN.
c.       Sistem Rhesus (Rh)
Golongan darah sistem Rh ditentukan oleh 2 macam alel, yaity Rh dan rh.
1)      Golongan darah Rh+ bergenotipe RhRh atau Rhrh.
2)      Golongan darah Rh- bergenotipe rhrh.
2.      Penyakit Menurun
a.       Penyakit Menurun yang Tertaut Autosom
1)      Penyakit Menurun Tertaut Autosom yang Bersifat Resesif
a)      Gangguan mental, disebabkan karena tubuh tidak dapat menyintesis wnzim yang dapat mengubah asam amino fenn=ilalanin menjadi asam amino tirosin.
b)      Albino, memiliki cirri-ciri penglihatan peka terhadap cahaya berintensitas tinggi, pigmentasi kulit dan tubuh lainnya tidak normal.
c)       Sickle cell yaitu penyakit dimana sel darah merah penderita berbentuk bulan sabit.

2)      Penyakit Menurun yang Tertaut Autosom yang Bersifat Dominan
a)      Polidaktili yaitu jumlah jari lebih dari lima.
b)      Brakidaktili yaitu cacat jari-jari memendek.
c)       Thalasemia adalah penyakit akibat rendahnya daya ikat eritrosit terhadap oksigen karena kegagalan pembentukan hemoglobin
b.      Penyakit Menurun yang Tertaut Kromosom Seks (Genosom)
1)      Penyakit menurun tertaut kromosom X, yaitu:
a)      Hemophilia adalah penyakit darah sukar membeku saat terluka.
b)      Buta warna, ditentukan oleh resesif yang tertaut pada kromosom X.
c)       Gigi cokelat, disebabkan oleh gen dominan B yang tertaut kromosom X.
2)      Penyakit menurun tertaut kromosom Y, yaitu:
a)      Hipertrichosis adalah kelainan dimana tumbuhnya rambut pada bagian-bagina tertentu di tepi daun telinga, dikendalikan oleh gen resesif (ht).
b)      Hystrix gravior adalah kelainan dimana pertumbuhan rambut yang kasar dan panjang, mirip duri landak; dikendalikan oleh gen resesif (hg).
c)       Webbed toes adalah kelainan dimana pertumbuhan selaput diantara jari-jari, dikendalikan oleh gen resesif (wt).


DAFTAR MATERI BIOLOGI KELAS 12 :






Belum ada Komentar untuk "Materi dan Ringkasan Biologi Kelas 12 Tentang Hereditas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel