-->

Tata rias Materi Seni Budaya SMA kelas 11


KONSEP DAN TEORI TARI

Seni tari secara umum merupakan hasil ekspresi yang diungkapkan melalui gerak. Namun demikian beberapa para ahli menyebutkan tari adalah bentuk pernyataan imajinasi yang dituangkan melalui lambang gerak, ruang dan waktu. Pernyataan lambang atau simbol dari imajinasi dan kehendak dalam bentuk gerak tari telah mengalami distorsi atau stilasi dengan mempertimbangkan pada keindahan dan pesan yang disampaikan. Pada akibatnya, gerak memunyai makna yang memberikan penjelasan maksud dan muatan tari.


UNSUR-UNSUR TARI
1.       Gerak
Ada dua macam gerak dalam tari yaitu:
a.       Gerak maknawi (gesture) yaitu gerak yang mengandung arti, misalnya mencangkul, gerak burung terbang, gerak nelayan menebar jala, dan sebagainya.
b.      Gerak murni yaitu gerak yang diciptakan hanya untuk keindahannya saja, misalnya gerak-gerak yang terdapat dalam tari jaipongan, dan gerakan yang dilakukan oleh para penari  latar dan sebagainya.
Berdasarkan bentuk dan geraknya , tari dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Tari representasional adalah tarian yang menggambarkan sesuatu secara jelas (realistik), seperti tari yang menggambarkan kehidupan dan tingkah laku serta keindahan binatang. Dalam tari representasional meskipun gerakannya cenderung ralistik  tetapi gerak-gerak tersebut telah mengalami distorsi atau stilasi.
b.      Tari non representasional adalah tari yang melukiskan sesuatu secara simbilis yang biasanya menggunakan gerak yang abstrak (tidak realistik). Yang digolongkan dalam tari non representasional antara lain tari golek, tari bedaya, tari sirimpi, tari monggawa, tari legong keraton dan sebagainya.
2.       Ruang
Ruang diperlukan manusia untuk gerak tubuhnya, sehingga semua gerak yang diungkapkan oleh manusia terbentuk sebagai akibat perpindahan tubuh atau anggota tubuh manusia dari satu ruang ke ruang yang lain. Laban sendiri membagi ruang menjadi ruang pribadi dan ruang umum, ruang pribadi adalah ruang yang langsung bersentuhan dengan tubuh sipenari , adapun batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam keadaan kaki ditempat. Sedangkan ruang umum adalah ruangan diluar tubuh yang dapat dimasuki apabila terjadi gerakan perpindahan dari tempat asal ke tempat yang lain. (Laban, 1992).
3.       Tenaga
Tenaga dibutuhkan seseorang untuk menghasilkan gerak. Gerak dalam tari akan terlihat intensitas dan kualitas estetisnya apabila tenaga tersebut dikeluarkan sesuai dengan cara bagaimana tenaga itu sendiri disalurkan untuk menghasilkan gerak. Menurut Jacquiline Smith (1985) tenagalah yang menjadi sumber (pangkal) penghasil gerak, dia akan terus berjalan dan berhenti sehingga akan memberikan wujud penekanan dan pengendoran tenaga selama menari. Hal ini berarti tenaga merupakan daya untuk dapat menghasilkan gerak dari suatu proses pembakaran dalam tubuh. Melalui tenaga tersebut, maka gerak yang diungkapkan memunyai dinamika, sehingga gerak akan memunyai isi atau jiwa. Yulianti Parani (1972) menyebutkan pula bahwa aksen gerak yang berbeda dalam ikatan ruang-tenaga-waktu melahirkan gerak yang bervariasi dan menumbuhkan kesan dinamis dalam penataan tari.
4.       Waktu
tari merupakan suatu kalimat gerak yang memunyai arti dan pesan untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Sama dengan kalimat yang terdiri dari frase-frase, maka begitu pulalah dengan tari yaitu adanya frase gerak atau motif gerak. Masng-masing motif gerak dalam suatu kalimat gerak memunyai panjang pendek yang berbeda atau cepat lambat yang dapat diukur dengan waktu. Jika seorang penari ingin menggerakkan tubuh ataupun bagian tubuhnya dan berpindah dari ruang gerak ke ruang gerak yang lainnya, maka ini akan memerlukan waktu yang tegantung pada “ratio of speed” yaitu sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dan berkaitan dengan tempo gerakan yaitu panjang pendek atau cepat lambatnya suatu gerakan dilakukan. Jackquiline Smith juga mengatakan bahwa gerak membutuhkan waktu dan waktu tersebut dapat bervariasi menurut durasinya. Sedangkan Doris Humphrey menyebutkan waktu dalam pengertian ini yaitu desain waktu adalah yang mewujudkan karena adanya apa yang disebut dengan sekuen gerak yang dapat berakhir dalam beberapa detik atau juga merupakan tarian yang utuh.
Dengan demikian tidak ada seorangpun yang dapat bergerak tanpa memerlukan waktu, sekalipun keadaan istrahat atau berhenti sejenak, elemen waktu akan tetap mengukur saat berhenti tersebut.

5.       Ekspresi
ekspresi dalam tari merupakan merupakan suatu daya ungkap dari pengalaman yang ada pada diri seseorang untuk dikomunikasikan kepada orang lain. Pada dasarnya faktor ekspresi ada pada setiap gerakan, sebab gerakan dilakukan manusia untuk menyatakan perasaan atau pikirannya. Tubuh manusia merupakan ekspresi atau ungkapan dari gerakan jiwa pribadinya yang dapat berupa akal, kehendak dan emosi. Artinya gerak fisik adalah efek normal pertama dari pengalaman mental atau emosional manusia. Dalam hal ini seorang seniman yang baik akan bekerja dengan landasan tersebut.
Ekspresi berkaitan dengan tenaga,sebab tenaga merupakan salah satu unsur gerak dan merupakan daya penggerak dari dalam diri si penari dan berperan didalam kualitas ekspresi yang menghasilkan suatu daya hidup atau greget dari sebuah tarian. Greget adalah istilah dalam tari jawa yang artinya dorongan perasaan, desakan batin atau ekspresi jiwa seseorang dalam bentuk tari yang terkendali.
Dengan demikian ekspresi hal yang juga esensial dalam tari untuk memancarkan kekuatan serta pesan yang dimaksud yang ingin disampaikan dalam bentuk tari, sehingga dapat dimengerti orang lain sebagai suatu komunikasi yang diungkapkan melalui gerak.


Unsur Pendukung Tari
Tari merupakan bentuk keindahan yang di nikmati dengan rasa, keindahan merupakan sesuatu kepuasan, kebahagiaan dan harapan batin manusia. Kehadiran tari di hadapan penonton bukan hanya rangkaian gerak saja, melainkan di lengkapi dengan elemen-elemen pendukung agar penampilannya mempunyai daya tarik bagi penikmatnya
Unsur pendukung/pelengkap dalam tari adala elemen atau unsur-unsur yang mendukung pertunjukan atau pergelaran tari, antara lain : iringan tari (musik), tema, tata rias dan tata busana, tempat pentas atau panggung, perlengkapan atau properti tari

a)      Iringan (musik)
Musik dan tari merupakan dua hal yang saling berhubungan, yang tidak dapat dipisahkan.
Pada dasarnya bentuk musik iringan tari dapat di bedakan menjadi dua, yaitu musik internal dan eksternal. Disebut musik internal dalam iringan dalam tari tersebut bersumber atau berasal dari penarinya, seperti tepukan tangan, nyanyian, hentakan tari, petikan jari. Adapun yang digolongkan sebagai musik eksternal adalah iringan tari tari yang bersumber dari luar penari, misalnya bunyi-bunyian dari dari benda yang dipukul, ditiup, digesek dan lain-lain, serta yang berasal dari alat musik.

Fungsi musik dalam tari dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu 1). Sebagai pengiring, 2). Pemberi suasana, 3). Sebagai ilustrasi. Fungsi musik sebagai pengiring tari diartikan sebagai peranan musik hanya untuk mengiringi atau menunjang penampilan tari, sehingga kadang tidak ikut menentukan isi tarinya. Yang dikategorikan sebagai pengiring terdapa dala tari jawa misalnya tari golek ayun-ayun diiringi oleh gendhing ladrang Ayun-ayun, tari golek Sri rejeki diiring gendhing ladrang Sri rejeki, dalam tari sunda tari kandangan diiringi musik Bendrong – waledan, demikian pula dengan tari-tari di daerah lain seperti tari gendhing Sriwijaya, tari Legong Lasem, tari pasambahan dari sumatra barat dan sebagainya.

Fungsi musik sebagai pemberi suasana tari, musik ini sangat cocok bila untuk mengiringi drama tari, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk mengiringi tari yang bukan drama tari. Mengapa fungsi musik sebagai pemberi suasana lebih cocok untuk mengiringi dramatari? Sebab dalam dramatari terdapat pembagian adegan atau mempunyai alur cerita yang masing-masing babak menggambarkan suasan yang berbeda. Namun jika musik sebagai pemberi suasana dipakai dalam satu tarian yang bukan dramatari, hendaklah musik senantiasa mengacu pada tema atau isi pada tarinya. Sedangkan fungsi musik sebagai ilustrasi adalah tarian yang menggunakan musik baik sebagai pengiring maupun pemberi suasana pada saat-saat tertentu saja tergantu kebutuhan garapan tari. Dengan kata lain, musik sebagai ilustrasi diperlukan hanya pada bagian-bagian tertentu saja dari keseluruhan sajian tari.

b)      Tata rias dan tata busana
Dalam satu sajian tari, tata rias merupakan hal yang amat penting, karena penonton biasanya memperhatikan wajah penari sebelum menyaksikan tariannya, untuk mengetahui tokoh atau peran yang sedang ditarikan, kemungkinan juga untuk mengetahui siapa penarinya. Fungsi tata rias didalam tari pada dasarnya adalah mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang dibawakan, serta untuk menambah daya tarik penampilan. Tata rias dari panggung berbeda dengan tata rias sehari-hari. Tata rias panggung biasanya lebih tebal karena jarak antara penari dan penonton agak berjauhan.  Dalam tata rias panggung lebih menonjolkan garis-garis wajah agar terlihat lebih hidup. Sedangkan fungsi tata busana dalam tari adalah untuk mendukung tema atau isi tarian, dan untuk memperjelas peran dalam satu sajian tari. Tata busana didalam tari juga mencerminkan identitas suatu daerah yang sekaligus menunjukan pada asal tarian tersebut. Tata busana dalam tari tidak hanya sekedar menutup tubuh semata, melainkan haarus mendukung disain ruang pada saat menari, oleh karena itu tata busana hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.       Nyaman dipakai dan sedap dilihat penonton.
b.      Mempertimbangkan isi/ tema sehingga menjadi satu kesatuan.
c.       Tidak mengganggu gerak sehingga nyaman dipakai oleh penari.
d.      Keharmmonisan dan pemilihan warna

c)         Tempat pentas
Apapun bentuknya, suatu pertunjukan selalu memerlukan ruangan guna menyelenggarakan. Ruangan tempat pertunjukan dengan sebutan pentas, dapat berupa lapangan, pendapa, halaman pura atau gedungpertunjukan yang sering disebut dengan stage, yang disebut dengan pentas tertutup. Pertunjukan tari tradisional dilingkungan rakyat biasanya dipentaskan di lapangan terbuka. Sedangkan dikalangan istana di Jawa biasanya tari dipertunjukkan di pendapa yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo yang memunyai empat tiang penyangga atau saka guru. Pada tempat pertunjukan seperti ini biasanya penonton dapat menyaksikan pertunjukan dari berbagai arah. Sedangkan tari yang dipentaskan di gedung pertunjukan hanya dapat dilihat dari satu arah penonton saja, misalnya di aula sekolah dan sebagainya.

Belum ada Komentar untuk "Tata rias Materi Seni Budaya SMA kelas 11"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel